Rabu, Oktober 15, 2014

Semeru, Sekali lagi BROMO, dan berakhir di Blambangan

Perjalanan yg tercetus dengan semangat ajakan dari seorang teman, lalu dengan campur tanganNYA dimudahkan dan tibalah hari dimana tanggal 3 Oktober 2014, sehari sebelum Hari Saraswati kami berangkat Tirta Yatra dengan tujuan Semeru-Blambangan-Bromo.

Berbicara Bromo ini bukan kali pertamanya aku kesana, tahun 2012 sudah sempet menginjakan kaki di Bromo...tetapi memang saat itu bukan pure untuk Sembahyang karena aku datang dengan teman2 dengan tujuan jalan-jalan. Jalan-jalan saat di Bromo kala itu bisa klik disini dan sini 
Pastinya nuansa kali ini berbeda, yuk celoteh...

Pagi ini kami dijemput bus, pada tempat yg telah kita tentukan...berangkat dengan bus yg lapang dr Denpasar karena sebagian peserta akan kita samperin di Negaroa (maksudnya kabupaten Negara..namun logat kita sering bilang negaroa hehe).
Seperti sudah kebiasaan, setiba di rambut siwi kita pastinya turun dan sembahyang memohon kerahayuan untuk melanjutkan perjalanan yg baru kita mulai, semoga diberi keselamatan di jalan...astungkara.
Lanjut perjalanan untuk menuju pelabuhan Gilimanuk, tentunya setelah tadi kita menaikan peserta Tirta Yatra yg lain di rute yg kita lewati hehhe..
Tiba di pelabuhan tanpa menunggu lama kita sudah bisa naik kapal untuk menyeberang ke Pelabuhan Ketapang, Banyuwangi-Jawa Timur yg menghubungkan pulau Jawa dengan Pulau Bali (Selat Bali).
Suasana di kapal tidak terlalu aku nikmati karena alunan musik dangdut yg volumenya cukup keras yg menurutku menganggu (note,,,karena diriku bukan pecinta musik dangdut *jadi tidak enjoy), ditambah lagi dengan masalah sakit pada telingaku, lengkap deh,,,tutup kuping aahh...
Syukurlah untuk sampai di pelabuhan Ketapang tidak memakan waktu ber-jam2, hanya 1 jam sudah sampai dan itupun 1/2jam nya aku memilih berada di dak kapal bersahabat dengan angin laut.

Well, sudah di Jawa Timur rek,,,
Perjalanan berlanjut tanpa banyak tanya ama pak sopir karena aku lebih banyak tertidur di bus, ternyata terjadi hal yg miss,,,,dan itu baru kita sadari ketika sudah 1/2 jalan menuju Pura Semeru. Seharusnya berdasarkan Rute yg aku terima kita seharusnya ke Blambangan terlebih dahulu, tetapi ini sudah jauh dan malah semakin dekat dengan Semeru kita baru menyadari bahwa Sopir bus tidak menerima informasi yg sama denganku, dr kantornya dia cuma terima mandat Semeru_Bromo, sedangkan aku sudah book sesuai quote yg sudah disepakati Blambangan_Semeru_Bromo,,,,entahlah dimana letak miss nya ini....waduuuuuhhhhh.....waduuuuh sempet kebingungan aku kepikiran semua akan brabeee....
Setelah komplin dan akhirnya disepakati kita ke Semeru dulu karena tidak mungkin memutar balik, setelah Semeru lalu Bromo barulah kita Ke Blambangan....Karena hal ini maka kita menjadi lebih lama di Jalan, tapi what can I say, realita yg ada begitu, so enjoy aja dah neh....Asal niat kita memang untuk Tirta Yatra ke 3 tempat itu terwujud.
  
Pura Mandala Giri Semeru Agung 
Akhirnya kita tiba di Semeru Agung dan sudah gelap saudara2, karena kebetulan perjalanan tadi macet...agar tidak tambah malam, kami bergegas masuk ke tempat yg menawarkan MCK disekitar pura...karena kami ber-30orang maka dibutuhkan waktu yg lama untuk MCK secara mesti bergilir karena cuman ada 5kamar mandi yg bisa digunakan. Biaya MCK/orang Rp. 5.000 (FYI yaaa). Sembari menunggu itu pula kami memutuskan makan malam juga disini, so ketika nanti sudah berada di pura kita tidak perlu lagi keluar area pura,,,langsung mekemit di Pura Semeru Agung.


Pura Mandara Giri Agung Semeru yang terletak di Desa Senduro, Kecamatan Senduro, Lumajang, malam ini tidak begitu ramai, namun tetap ada 2 rombongan lain yg sama-sama malam ini tangkil dan mekemit dengan rombongan kita. 





Suasana malam ini lumayan dingin,,,kita dapat mesanekan (istirahat) beberapa jam di Pura Semeru, karena jam 1 dini hari kita rencananya lanjut perjalanan menuju Bromo agar tiba disana ketika matahari terbit. Namun pada akhirnya jam 1/2 3 baru kami meluncur ke Bromo karena suatu pertimbangan lain dari sopir..ngikut.com


Pura Luhur Poten di Lautan Pasir Gunung Bromo


Kebetulan kami tiba di Bromo saat matahari masih malu2 menggeliat menyinari hamparan kawasan Gunung Bromo, tentunya indah sekali meskipun dinginnya kabut pagi sangat terasa menusuk tulang,,,bbbbrrrrrbbbrrrr (gerak-gerak dolo sebentar sambil selfie sembari menunggu mangku puranya datang hehheh...)



Pura ini berada di lautan pasir, kanan-kiri hamparan pasir yg luas. Pura ini merupakan tempat suci bagi Suku Tengger yang mayoritas beragama Hindu yang tinggal di daerah sekitar gunung Bromo. Di pura ini lah yang menjadi pusat kegiatan upacara adat maupun keagamaan suku Tengger yang sangat terkenal seperti Hari Raya Karo, Yadnya Kasada dan Unan-Unan.

Sempat bertanya Yadnya Kasada ke pak sopir Mobil HArdrtop yg menghantarkan kami dari terminal ke pura, upacara yg terkenal Yadnya Kasada sudah lewat beberapa waktu lalu katanya, dimana adat istiadat yang berlangsung setahun sekali itu berlanjut menuju ke kawah Gunung Bromo untuk melemparkan berbagai sesajian ke kawah Gunung Bromo, yang ditujukan kepada Dewa Bromo. Upacara korban ini memohon agar masyarakat Tengger mendapatkan berkah dan diberi keselamatan. 

Sekeliling bromo dan selfie ber-bromo ria kita lumayan banyak lhooo,,,lihat aja hahhaha!
Selfie nya tidak sampai kawah gunung yaa, karena kami memutuskan tidak naik ke kawah, banyak anak-anak dan lagian dengan pakaian adat kurang nyaman dong naik kudanya. Apalagi aku maupun pewe sudah pernah naik melihat kawah itu saat jalan-jalan ke bromo terdahulu. Lelah juga naik melalui banyak anak tangga.







My sa...sempet juga selfie dengan Mangku Bromo
Mangku pura dateng dan kami melakukan persembahyangan, setelah segala ritual usai kita bergegas kembali ke terminal dengan mobil HArdtop dan kembali naik bus untuk tujuan terakhir...Pura Blambangan. FYI lagi, biaya Rp.100rb/org untuk sewa HArdtop, yang sudah di atur sedari Bali, dari pada dadakan cari Hardtop pagi2 di lokasi (main aman rupanya kisanak hahah.....)











Pura Agung Blambangan
Pura agung blambangan, terletak di desa tembok rejo kecamatan muncar kabupaten Banyuwangi. Perjalanan ke lokasi ini, menempuh waktu selama kurang lebih satu jam, dari pelabuhan ketapang, Banyuwangi.
Jika tidak terjadi miss komunikasi seharusnya pura ini merupakan tujuan pertama...namun kembali ke realita yang ada aja deh.

Dari Pura Luhur Poten Bromo, ke pura Blambangan lumayan agak lama di bus,,,dari sekitar jam 10pagi kita sampai di Blambangan sudah sore (hanya mampir sebentar untuk makan siang di salah satu rumah makan di jalur yg kita lewati), belum lagi pake acara sopir bus salah jalan sehingga putar balik,,,,hadeh (tau gitu tak kasi liat GPS google map dari awal...mmhhh) ...lagi-lagi baru sadar muter balik karena ketiduran di bus ckckkkc.
Tapi untunglah sampai juga di Pura Agung Blambangan.

Pura Agung Blambangan merupakan pura terbesar diantara 92 buah pura lainnya yang ada di banyuwangi dan telah diresmikan hari sabtu, tepatnya pada hari raya Kuningan, 28 juni 1980. Pura ini pula
adalah lambang bangkit kembalinya Hindu di Jawa Timur( Menurut info yg aku baca ).
Tempat MCK di kawasan Pura ini lumayan bersih, banyak dan rapi sehingga membantu para pemedek untuk sekedar bebersih dari perjalanan panjang sebelum tangkil ke Pura. Biaya MCK disini sukarela, untuk biaya kebersihan dan staff cleaning service-nya pasti. Namun yg bikin sedikit terganggu ialah pedagang di sekitar Pura ini, mereka langsung menyerbu tanpa henti menjajakan dagangan dari mulai jerigen tempat tirta, makanan, minuman, begitu bus berhenti. Ujung-ujungnya kita belanja juga kok, tapi nanti kasi kita kesempatan liat-liat dulu ya ibu...ibu....
Itu sisi lainnya,,,tinggalkan dulu hal itu mari kita ke tujuan utama ke jeroan untuk Sembahyang.
Usai sembahyang jangan lupa saudara-saudara untuk ber-dana punia yaaa....sekedar ajakan hehehe, sekecil apapun itu pasti bermanfaat untuk Pura. 

Tirta Yatra kami berakhir di Pura Agung Blambangan, sayang yaaa ga sampai ke Pura Luhur Giri Salaka - Alas Purwo. Yaaa jika memang diberi kesempatan pasti one day will be kan,,,will see !!!!!

Bali...kami kembali, senangnya ke BALI-KU.