Kamis, September 01, 2016

Memasuki Vietnam dgn jalur DARAT (Rangkaian Trip Kamboja-Vietnam-Singapore di penghunjung 2015 sambut 2016)

29Des2015
warna-warni exterior dpn hotel, foto dolo sebelum meninggalkannya
Pagi ini kami berkumpul depan hotel dan menunggu jemputan..karena kami akan memasuki Ho Chi Minh, Vietnam dengan jalur darat jadi Bus Giant menjadi pilihan kami (bukan giant di serial Doraemon yaa :) ).
Ditebus dengan USD20$ per pax maka kami akan diberangkatkan menuju Ho Chi Minh, pihak Giant Ibis menjemput kami dari hotel menuju terminal keberangkatan. Bus akan berangkat pukul 08.00pagi.



depan hotel pula...ada pemandangan ini :))
Extrem yaaa suasananya, lokasi hotel rupakan ditengah hiruk pikuk central market. Jadi kentalnya suasana pasar kebayang dah...
Namun tak terasa pagi ini kita sudah bergegas saja meninggalkan kota ini dan lanjut perjalanan. Hanya 2malam walau tak banyak kisah.
Singkat kata, jemputan datang dan waktunya pas, tak menunggu lama kita sudah duduk aja di bus, setelah cross check tiket dan passport maka berangkatlah kami menuju Ho Chi Minh.
Dalam bus kami dibagikan sekedar snack untuk cemil selama perjalanan, dari jam 8pagi estimasinya jam 2siang kita akan memasuki border. Sepanjang perjalanan menuju border tak banyak yg bisa kuingat krn aku memilih tidur krn pada dasarnya aku tak menyukai suasana dlm bus...syukur2 ga mabok, penyakit kronis bawaan wkwkwkkw. Padahal fasilitas bus ini menyediakan free wifi, tapi males aah main hp tambah pusing,,ujung2nya mabok hehe

Giant Ibis transport

Hitungan 6jam perjalanan tibalah kami di border, saatnya meninggalkan perbatasan kamboja menuju vietnam. Semua penumpang keluar dari bus dan melakukan pengecekan paspor satu persatu. Prosesnya ga lama dan ga ribet asalkan dokumen yg kita punya tak ada masalah yaa..
border checking exit paspor control

border wefie
Melewati border dan kami ada waktu istirahat sejenak di Prestiged Duty Free maka disini pula kami makan siang, makan siang nya sedikit bergegas karena kami akan masuk vietnam jadi harus melewati Imigrasi (check point). Proses pemeriksaan berjalan lama dan lumayan terasa cepeknya berdiri, situasi juga terlihat tidak tertib seperti tidak sesuai antrean, alhasil nyaris penutup deh dari rombongan lain. Karena ada beberapa rombongan travel lain berbarengan dengan kita. Meski paspor telah dikumpulkan bersama dengan group tetapi tidak menjamin kami barengan selesai.
Yang penting lolos, ga ada masalah yaaa sudahlah yaaa....
Lepas imigrasi kita sudah memasuki vietnam dan langsung menuju Ho Chi Minh City..... 

Selepas border sekitar pukul 14.00 lebih pasti itu,,,kami tiba di Ho Chi Minh pukul 17.00, syukurlah pemberhentian bus terletak tak jauh dari hotel kami di Vietnam, cukup jalan kaki sebentar saja. Kami menginap di Dragon Palace Hotel dengan kamar yg lumayan nyaman.
Dragon Palace

Dan hari ini kita hanya akan berkeliling seputaran terdekat yaa, dan rupanya kita malam ini berkeliling di Ben Thanh market sembari makan malam diseputaran sana. Dari hotel kami memutuskan jalan kaki, sepertinya dekat sehingga kami bisa menikmati suasana malam pertama kami di Ho Chi Minh City, Vietnam.

meski kucel tetap berkeliling malam pertama @ho chi minh

persiapan malam pergantian Tahun..sebentar lagi!

Ben Thanh Market dr seberang kami...

Seperti pasar malam tradisional secara umumnya kita banyak menjumpai jajanan lokal dan street food disini karena untuk pasar oleh-oleh di dalam gedung sudah tutup sore harinya. Namun ada beberapa lapak yg masih buka malam hari disepanjang jalan yg menjual souvenir seperti baju-tempelan kulkas-dan pernak pernik untuk sekedar oleh2 sanak saudara hehe. Jangan lupa jurus tawar-menawar tetap dikibarkan disini yaaa, smangaat untuk dapat harga bagus... 
sekeliling Ben Thanh Market

Usai membeli beberapa pernak-pernik kami memilih duduk di salah satu tempat makan yg menyediakan makanan segar karena langsung dimasak waktu dipesan (kayak di KFC - Kreneng Food Centre kalo di denpasar yaaa wkwkwkk).
Tidak banyak makanan yg kami pesan karena perut tidak terlalu lapar... usai makan kami hanya menyempatkan membeli buah segar yg akan kita nikmati di taman deket hotel. Dan disinilah Angga mulai merasakan kondisi tidak enak, apa salah makan sampai dia muntah2,,,untuk itu kita jangan berlama-lama di taman kota ini karena Angga butuh istirahat.
Sesegera-nya balik ke hotel namun aku dan miswa merasa perlu mampir di subway,,itung kalo tengah malem laper bisa cemil2,,(dasar tukang makan heheh). Subway ini tetangga-an deket hotel jadi teman2 duluan masuk hotel.




Malam belum berganti, tepat tengah malam kamarku digedor,,,mau tau kenapa????
Yaaaakkkk surprise... teman2 beri kejutan pertama di hari Ultah-ku kali ini krn pukul 12malam lewat brarti tanggal tlah berganti ke 30des....hahahha makin tua dan thanks all,,,i'm surprised and so grateful !!!!!!!! 

 

Usai pesta kecil tadi hahahahha... aku dan miswa keluyuran sekedar menghabiskan malam, itung2 nunggu mata ngantuk dan perayaan ultah ne cerita-nya hanya dengan nongkrong di kedai dan melewati malam dengan minum seadaanya,,,, yess I am happy,,,thanks Lord!!!!

























n VietnamTepat jam 09.00 pagi waktu saigon kami berangkat, di perjalanan menuju perbatasan vietnam kamboja semua lancar dan aman. kondisi jalanan cukup bagus dan layak di sebut jalan trans negara. Sesampai di perbatasan Moc Bai sekitar jam 11.30 siang, kami harus turun untuk melewati imigrasi (Check point). Proses pemeriksaan berjalan lama dan sangat tidak nyaman karena harus menunggu di luar gedung dan suasana juga ngga tertib. Oya saat itu karena saat libur panjang di vietnam jadi banyak rombongan travel agent yg membawa banyak wisatawan yg melewati perbatasan ini. Karena proses check pasport tidak beraturan maka semua pasport serombongan di kumpulkan oleh kordinator rombongan dan menyelipkan uang sekitar 50.000 VND. Kami pikir ini akan mempercepat pemeriksaan malah kami menjadi rombongan terakhir yg lewat imigrasi dan ruangan sudah kosong melompong. Nasib.. Setelah melewati check point Vietnam, kami juga masih menghadapi tantangan antri untuk masuk ke Cambodia (kamboja) dengan melewati imigrasi yang juga ngga nyaman, karena line pemeriksaan hanya dibuka 1 meja, padahal yang mau masuk "bejibun". Penulis sempat kena semprot pet

Selengkapnya : http://www.kompasiana.com/endarsiwi-sgn/perjalanan-darat-ke-phnom-penh-city-i_54ff21daa33311fa4550f96f

Minggu, Agustus 28, 2016

KILLING FIELDS - a part of PHNOM PENH trip

Siang ini masih di hari kedua aku di kota ini (Phnom Penh 28des2015), selepas dari the Royal Palace kami menuju ke salah satu resto untuk makan siang sebelum kami melanjutkan wisata nya ke Killing Fields
Amok dan kawan-kawannya hehe
Khmer Booloom adalah nama tempat lunch kami, dan disinilah kami mencoba salah satu makanan khas khamer yakni Amok yg populer itu. Makanan itu menyerupai puding, tapi rasanya nendang dan gurih karena berbahan ikan, selain rasa cara penyajiannya pun menarik dalam wadah batok kelapa yg sudah dibersihkan luarnya. 
Nyam...nyam... dan untuk lunch siang ini kami makan dengan merogoh kocek 40usd siang ini.
Puas banged makannya,,,enyakkk






Lanjut kita akan ke Killing Fields di Choeung Ek,  kenapa ke tempat ini dan ada apa disana???






















Yaa...kita ke Killing Fiels karena rasa ingin tau bagaimana sebenarnya tempat ini, karena tempat ini dikenal sebagai Ladang Pembantaian. Rasa penasaran ini kita kikis dengan datang langsung kesini, tempat pembantaian tahanan Tuol Sleng yang sering disebut sebagai Security Prison 21 (S-21). 
Walaupun tempat ini merupakan tempat bekas pembunuhan tetapi bisa dikemas menjadi objek wisata yg ramai dikunjungi wisatawan meskipun tempatnya sedikit mencekam dengan aura kesedihan yg mendalam saat memasuki kawasan ini.  Bahkan keinginan untuk berfoto-foto selfie pun serasa garing disini karena suasana terbawa ke masa pembantaian. Para turis yg kebanyakan bule pada tenggelam dan hanyut dlm sejarah. Pikir-pikir jika di Indonesia "Lubang Buaya" bisa kali ya dikemas dijadikan objek wisata sejarah yg lebih mendunia (aaaaahhh asal nglinduur yaaaak ...)

Pintu Masuk Killing Fields
Killing Fields Choueng Ek ini dibuka dari pukul 07.30 pagi sampai dengan 17.30 sore. Harga tiket masuk sebesar US$3 per orang, dan tambahan US$3 jika menyewa headphone dimana kita bisa mendengarkan kisah pilu pembantaian tersebut dan sekaligus rekaman itu menjadi tour guide karena berisi penjelasan secara mendetail mengenai kejadian di Killing Fields.

Korban-korban dari eksekusi pada rezim Khmer Rouge yang dipimpin oleh Pol Pot pada saat itu adalah siapa saja yang diduga memiliki hubungan dengan pemerintah atau dengan pemerintah luar negeri termasuk didalamnya adalah kaum profesional dan terpelajar seperti guru, dosen, pengacara dan lain – lain.
Pol Pot memusnahkan bangsanya sendiri, hanya karena ingin membentuk rezim baru dengan memusnahkan bangsa (genocide), tradisi, budaya, dan agama. Sangat sadis bisa dibayangkan betapa ngerinya membunuh keluarga dan saudara sendiri.
 
Beberapa lokasi yg sempat aku abadikan dlm photo seperti pohon pembantaian ( photo diatas ) yg dibawahnya terdapat papan bertuliskan "Killing Tree Against Which Executioners Beat Children" ini ternyata merupakan pohon pembantaian bayi yg kepalanya dibenturkan ke batang pohon tersebut. Pembunuhan anak – anak dan bayi ini memiliki alasan agar ketika dewasa mereka tidak akan membalas dendam atas kematian orangtua mereka.
Di dekat lokasi itu pula terdapat sebuah akuarium kaca "Rags of Victims Clothes" yang didalamnya berisikan pakaian para korban yg ditemukan.

Setelah berkeliling dr satu lokasi ke lokasi pembantaian, maka terakhir kita bisa masuk ke stupa yg dibangun untuk mengenang dan menghormati para korban pembantaian, di dalam stupa (tugu) ini terdapat tengkorak-tengkorak korban pembantaian. 
Sayang sekali aku sudah tidak kuat entah kenapa kepala rada pening jadi sementara suami masuk ke dalam stupa, aku berteduh di bawah pohon terdekat. Melihat sekeliling ternyata di dalam kawasan ini juga terdapat pedagang yg menjual minuman dan makanan ringan, jika dahaga menghampiri bolehlah membeli air putih.
 
Semestinya kita juga harus ke Tuol Sleng atau Security Prison 21 (S-21) yg merupakan penjara massal. Sekolah yg dirubah menjadi penjara ini merupakan tempat menyiksa para tahanan sebelum dibawa dan dibunuh di Choeung Ek.
Tetapi berhubung baru di Killing Fields saja aku, apalagi Santi sudah pusing2 parah jadi tak mungkin lagi ke tempat ini. Nanti yg ada Santi pingsan hehehhe....





Ok,,,jadilah kita lanjut ke National Museum saja.

Dan ada hal menarik lain yg kuperhatikan di perjalanan ke National Museum, gila aja yaaa,,,aku pikir apa yang dibawa oleh pedagang ini, disebelah tumpukan kresek itu...dan itu ayam yg sudah mateng yg bakal dijual di tempal mereka mangkal. Busyet ayamnya ga dibungkus, dibiarkan telanjang begitu aja, kebayang selama perjalanan debu nempel dan kotoran lain. Waaaoooww,,,, heran... kebersihannya ga diperhatikan, mereka sante amet ya....


ayam nya dipapar debu jalanan,,,duuuhhh

Hal lain lagi...liat keatas, waah...kabel2 parah juga blingsetan kesana kemari lebih kacau daripada di Indo. Ini yg ke photo masih kurang parah dari yg terlihat nyata, karena laju kendaraan ga sempet kejepret. Jadi lebih cinta Indonesia heheh....
 

Lalu kami melintas di kedutaan Indonesia di Phonm Penh, sebagai oleh-oleh kami ke tanah air maka kami berkesempatan berfoto disini walau cuman sesaat,,,rasanya sudah bikin senyum-senyum bersama hahhah








Tak begitu lama National Museum sudah di depan mata, tiket masuk ke tempat ini adalah USD5$ dan mungkin kami sedikit sore sampai disini, sehingga sedikit bergegas untuk mengelilingi museum ini. 
National Museum yg merupakan museum sejarah, arkeologi, dan budaya terbesar di Kamboja ini menyimpan berbagai koleksi termasuk seni patung, keramik, perunggu, dan benda-benda sejarah tentunya.

Tetapi kita tidak diperbolehkan untuk mengambil gambar/ photo di dalam museum. Jika ingin membuat dokumentasi maka pengunjung dipersilahkan membuatnya di bagian luar dari museum ini.
Tentunya jika pengunjung yg membutuhkan gambar maupun koleksi dari museum ini untuk kepentingan belajar dan publikasi maka dipersilahkan menghubungi petugas museum.
Jadi segala yg kita lihat di museum ini hanya bisa kita rekam dengan mata dan ingatan saat berkunjung kala itu hehehhe...

Karena hanya bisa berpose di luar area maka jadilah oleh-oleh mata nya ini aja....









Mr. Dara yg menemani kita seharian, meninggalkan kita disini lalu untuk one day bersamanya kita sepakat merogoh kocek USD 45$ + topi suamiku wkwkkwwkw (ketinggalan di mobilnya Mr. DARA). Dari National Museum kita berencana mencari makan malam sebelum balik ke hotel, karena masih sore menjelang sunset gitu maka kami menghabiskan waktu sejenak di depan Royal Palace. Dimana kita bisa bermain di taman dengan banyak burung-burung beterbangan dan view Mekong River tepat diseberang dapat kita nikmati juga. Banyak penduduk lokal yg bermain disini selain wisatawan seperti kita tentunya. Keseruan di taman ini saat kita main-main dengan begitu banyak burung dan pemandangan sunset lumayan mengisi waktu sebelum kita makan malam.




biarkan kami sedikit romantisan wkwkwk
sunset yang cantik dibalik royal palace






girangnya kita bermain ngejer burung-burung



Puas bermain dan sudah kegerahan kita berjalan sambil menentukan pilihan kita mau nongkrong dimana untuk sejenak duduk2. Dan saat kita jalan sebentar meninggalkan Taman di depan Royal Palace pemandangan lain yg dapat kita saksikan adalah keberadaan pengemis yg betul2 mengusik hati, mereka terlihat tidak terurus, rambut gimbal, dan kotor. Di bali ada pengemis namun yg pernah aku lihat kondisinya lebih baik dari pemandangan yg aku lihat saat itu. Mmmmhhh...sisi lain dr kemegahan Royal Palace yang baru saja kita tinggalkan tadi.




Ini malam terakhir kita di kota Phnom Penh, jadi kita akan balik hotel sedikit terlambat.... dan kita memutuskan nongkrong di lantai atas River Crown Cafe sembari menikmati pemandangan Sungai Mekong.




Malam berlalu dan kami kembali ke hotel dengan naik tuk-tuk dan istirahat itu pasti,,,,besok pindah negara oeeee....


PHNOM PENH - Royal Palace




Kamis, Juli 21, 2016

VISA KOREA LOLOS OPPA....

Ini kali pertama sri bikin visa, meski bukan urus sendiri dr a-z karena agent yg proses.... tetep aja terjadi kerempongan saat melengkapi dokumen2 nya. Jika aku urus sendiri visa mesti ke Jakarta dong berhubung kedutaan Korea nya berada di Jakarta.
So, serahkan saja pada agent yaaa walau lebih mahal dr urus sendiri tapi tambah biaya sendiri ke jkt yaa tetep milih diurusin agent lebih murah jatuhnya untukku....

Sebenernya secara lengkap kita bisa cek syarat dan ketentuan berlaku untuk visa south korea di website nya kedutaan korea di Indonesia.
Cek disini deh http://idn.mofa.go.kr/worldlanguage/asia/idn/visa/step/index.jsp

Kembali ke ceritaku... berhubung rush nya waktu kunjungan dan waktu yg ada buat urus visa maka sedikit megap2 sie. Dan berhubung sri berangkat dengan surat sponsor suami maka surat2 kelengkapan justru bikin rempong suami. Karena semua under name dia hehhe...seperti nomor 4, 5, 7, 8 pada persyaratan dibawah ini.

Berikut terlampir persyaratan Visa Korea:

VISA KOREA SELATAN













Persyaratan :

Visa Kunjungan Wisata

1. Formulir Aplikasi Visa
2. 2 (dua) lembar Pasfoto berwarna            terbaru, ukuran 4x6 cm, background putih.
3. Paspor dan fotokopi paspor (halaman identitas, visa/ cap imigrasi negara lain yang pernah dikunjungi serta halaman paling belakang / official notes
4. Rekening koran ASLI 3 bulan terakhir + Surat Referensi Bank ASLI Surat
5. Keterangan Kerja dan Surat Sponsor dari perusahaan tempat pemohon bekerja (dalam bahasa Inggris, diketik dan berkop surat)
6. Surat Keterangan Mahasiswa/Pelajar dan fotokopi Kartu Tanda Mahasiswa / Pelajar (dalam bahasa Inggris, diketik dan berkop surat)
7. Fotokopi Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dari perusahaan tempat pemohon bekerja
8. Fotokopi Surat Pajak Tahunan (SPT PPh 21) yang dibayarkan oleh Perusahaan tempat pemohon bekerja
9. Fotokopi Kartu Keluarga, Akte Perkawinan/ Buku Nikah, Akte Kelahiran, KTP, ID Card Kantor dan Kartu nama

NB :

Jika pemohon visa adalah ibu rumah tangga, pensiunan atau tidak bekerja, dapat melampirkan Surat Keterangan Kerja pasangannya yang masih bekerja atau melampirkan surat Permohonan Visa secara pribadi (diketik dan bermaterai 6000) dan dilengkapi dengan bukti SK Pensiun atau Surat Pengalaman Kerja dari perusahaan tempat bekerja sebelumnya.


21Juli2016-Pada akhirnya komplit juga surat persyatan tsb.... yg tersisa saat ini hanyalah dag dig dug der nya saja... penantian apakah visa korea sri lolos ?????
Jika memang sri boleh menginjakan kaki di negeri ginseng maka atas ijin Hyang Widhi pasti terjadi. ASTUNGKARA....
πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡πŸ˜‡

Dan saatnya berkataπŸ˜ƒπŸ˜Š :
Don't rush anything...when the time is right, it will happen.


Pagi ini tanggal 3Aug2016 good news datang...the time is right!!!!! Visa Korea ku lolos ...thanks my Lord😍😍😍


Semoga ga ada aral melintang..sampai tiba waktunya aku brangkat ke Korea pada waktu yg ditentukanπŸ˜‡πŸ˜‡

Selasa, Juli 05, 2016

ROYAL PALACE - a part of PHNOM PENH trip

Ketika kita selaku wisatawan kala itu 28des2015 dan berada di Phnom Penh, pastilah Royal Palace menjadi tempat wajib untuk dikunjungi. Royal Palace yg dalam bahasa Khmer nama lengkapnya adalah Preah Barum Reachea Veang Chaktomuk Serei Mongkol ini merupakan kompleks bangunan istana yg berwarna keemasan yg tentunya berfungsi sebagai kediaman resmi Raja Kamboja dan keluarganya. Kemegahan istana ini hampir mirip dengan The Grand Palace di Thailand. Keindahan kompleks istana Royal Palace ini pula mencerminkan arsitektur bangunan khas Kamboja, sehingga dijaga kebersihannya serta dirawat dengan baik.
Bangunan yg terdapat di kawasan ini antara lain Balairung Singasana (Preah Thineang Dheva Vinnichay Mohai Moha Prasat), Bangsal Cahaya Chandra (Preah Thineang Chan Chhaya), Pagoda Perak (Preah Vihear Preah Keo Morakot/Wat Preah Keo), Istana Khemarin (Khemarin Moha Prasat), dan beberapa bangunan lain serta taman.

Untuk mengelilingi Royal Palace kami ditemanin dengan seorang guide yg memang khusus memberikan penjelasan gamblang mengenai masing2 bangunan yg kita kunjungi.
Tiket Masuk Royal Palace sebesar USD 6.5/ orang dan untuk guide USD 10/ group (kebetulan kami group kecil ber-6). 
Dan Tour Royal Palace siap dimulai,,,, 
Bangunan yg menjadi pusat perhatian kami adalah Balairung Singasana (Throne Hall), bangunan ini adalah bangunan utama, karena digunakan untuk kegiatan para staf kerajaan , maupun untuk upacara keagamaan dan kegiatan kerajaan lainnya seperti upacara penobatan, upacara pernikahan, atau sebagai tempat pertemuan untuk tamu Raja.


 





Ruangan ini tampak sangat mewah dengan perabotan serta hiasan-hiasan berwarna emas dan perak di meja serta dinding dindingnya, lengkap dengan karpet-karpet beludru yang menutupi lantainya. Sebenarnya dilarang keras bagi pengunjung untuk mengambil foto dan video, foto diatas diambil dr luar ruangan.


Untuk Bangsal Cahaya Chandra (Bangsal Sinar Rembulan) kami hanya melihat dr dekat Balairung Singasana, Bangsal ini berfungsi sebagai tempat pagelaran Tari Khmer Klasik, sebagai tribun Raja untuk tampil di depan rakyatnya, dan sebagai tempat untuk mengadakan perjamuan kenegaraan.
Bangsal Cahaya Chandra dilihat dr Balairung Singasana

Lalu menuju Pagoda Perak, adalah bangunan yang terletak di sisi selatan kompleks istana, bangunan ini menampilkan bentuk kuil resmi kerajaan. Pengunjung diperbolehkan masuk dan berkeliling di dalam, tetapi harus melepas alas kaki. Pengunjung juga sangat dilarang untuk memotret atau mengambil video ruangan ini. Bangunan ini menyimpan banyak harta pusaka negara Kamboja, seperti patung Buddha berlapis emas dan bertabur permata. Pusaka yang paling penting adalah arca Buddha berukuran kecil terbuat dari kristal baccarat dari abad ke-17 ("Buddha Zamrud" Kamboja) dan arca Buddha Maitreya berukuran sebesar manusia bertatahkan 9.584 butir intan dan mengenakan regalia kerajaan, keduanya dibuat atas perintah Raja Sisowath. Selama sebelum Khmer Merah, pada pemerintahan Raja Sihanouk , Pagoda Perak adalah dihiasi dengan lebih dari 5.000 keping ubin perak dan beberapa tampilan luarnya direnovasi dengan marmer Italia. Kebayang kan kita injak-injak ubin perak, rasanya dingin dan adem.
Pagoda Perak-Silver Pagoda
 
formasi lengkap @royal palace + our guide

panorama royal palace

Disekitar Silver Pagoda terdapat stupa-stupa tempat menyimpan abu raja-raja dan keluarga kerjaan yang telah wafat.
stupa-stupa

Diakhir tour Royal Palace dan kita sudah berpisah dengan guide (waktu kami 1jam dgn guide) maka kami masih bisa berkeliling sendiri disekitar tempat berakhirnya tour. Salah satunya, aku mencoba sekedar pukul-pukul gambelan/ music kas disini. Lanjut berjalan di ruangan-ruangan sebelum pintu keluar, ada museum yg di dlm nya terdapat silsilah kerajaan dan foto-foto naik tahta raja. Lalu ada rumah adat panggung Khamer, dan dibawahnya ada ibu yg menenun kain. Dan tour Royal Palace berakhir ....next?

asal bunyi heheh...
om shanti,,shanti,,shanti om...salam penutup "pewe" sebelum meninggalkan royal palace