Jatah Pia Legong-ku di makan Polisi

Bukan salah pak polisi dan bukan pula aku yg tidak salah...hehehehe pusingkan??? Begini ceritanya,..kemarin itu selepas dari kantor aku punya target untuk ngambil PIA LEGONG pesanan kakak ipar yg akan di bawa balik ke Jakarta sebagai oleh2... Aku meluncur dengan Visto kesayangan-ku (mesti sayangkan? maklumlah satu2nya yg ada----), takut kalo2 tokonya tutup so sedikit agak ngebut tpi masih kontrol kok ngga main labrak ajah. Berangkat dan tiba di Tuban siihhh aman terkendali tanpa aral melintang sampai pia legong sudah kutenteng di tangan, tpi ehhh... balik dari Tubannya sapa yg sangka ada kejadian? Ketika itu seingatku, pala lagi sedikit nyut-nyut, cuaca panas, dan sedikit mengantuk (musik keras yg kuputar ngga bisa meredam kantuk-ku) sehingga tanpa kesadaran penuh aku main berhenti ajah mendadak saat mendapati traffic light di depan ku merah dan ketika itu pula mobil dibelakangku seraya terkejut bisa banting setir ke kanan dan bisa menghindariku yg di depannya. Syukur pikirku sejenak, selamat...selamat...sambil ku elus dadaku untunglah ngga terjadi apapun dan mobil di belakangku tidak menambrak-ku....

Namun kenapa perasaanku tiba2 ngga enak ya,,,,prriiitttt...begitu peluit polisi berbunyi karena tanpa kusadari pula ada pos polisi di pojok jalan. Rupanya polisi itu telah menyaksikan kejadian sebelumnya, wahh alamat ditilang pikirku....Namun tetap saja aku belum menyadari kenapa aku diminta kepinggir oleh polisi tersebut, salah apa ya aku???

Hihihi,,,ternyata aku melanggar tidak melihat rambu2 lalu lintas padahal belok kiri jalan terus eehhh aku-nya malah berhenti mendadak sehingga membahayakan orang lain yg dibelakangku ckckckkckck...Alhasil aku mesti tebus dengan Rp. 40.000 sesuai dengan tabel yg di sodorkan padaku bahwa melanggar rambu lalu lintas dendanya sekian. So artinya pelajaran lagi niih,...pas banget harga sekotak pia legong dgn nilai dendanya! Dah ngga bisa makan Pia Legong karena ga dpt beli lebih dr pesanan awal,,,,eeiitt malah impas di tangan Pak Polisi...